
Ilustrasi
Dia tersenyum dan tiba-tiba merasakan kehangatan, tampak air matanya berlinang.
Vera memandang ibunya sekilas dan berpikir ibunya sedang mencemaskannya, lalu berkata, “Bu, suamiku baik kepadaku. Meski hidupku agak susah, tapi ibu tidak usah khawatir. Menantu ibu juga bilang, jika ekonomi sudah agak lumayan, tahun depan kami akan menjemput ibu tinggal bersama kami.”
Dia tersenyum sambil meneteskan air mata, lalu mengeluarkan jepitan rambut emas tersebut, lalu diselipkan ke rambut Vera, putri bungsunya.
”Nak, ini adalah barang terakhir yang bisa ibu berikan untukmu. Ibu tidak pernah rela menjualnya walaupun pada kondisi sulit dalam hidup ibu dulu. Barang inilah sesuatu yang mengingatkan ibu untuk terus melihat ke depan, dan masa-masa sulit akan terlewati selama ada usaha,” katanya.
Vera mengangguk, ia teringat masa-masa sulit ketika bersama dengan kedua kakak dan ibunya dulu, dan tanpa terasa air matanya pun mengalir mengenang semua itu.

Dan beberapa pekan kemudian, si “Janda” itu pun meninggal dengan tenang, meninggalkan kehidupannya yang getir.
Belakangan, sepeninggal ibunya, Rosa dan Sely bertengkar hebat tentang siapa yang berhak mewarisi rumah ibunya.
Sedangkan Vera tidak ikut campur. Ia mengisi hari-harinya dengan bahagia dan damai. Hingga Vera memiliki anak, membesarkan dan menikahkan anaknya.
Bertahun-tahun kemudian, rambut Vera pelan-pelan berubah menjadi putih, namun, jepit rambut emas pemberian ibunya itu tetap terselip di rambutnya, sampai diwariskan lagi ke anaknya secara turun temurun, karena Vera tahu dengan adanya jepit rambut ini, kehidupan tidak akan sulit lagi.
Sebagai anak, meskipun telah berkeluarga, tetap wajib berbakti kepada orangtua. Namun sangat disayangkan, banyak orang yang sudah berkeluarga malah meninggalkan kewajiban ini.
Orangtualah yang membesarkan kita dari bayi hingga dewasa. Dari yang belum bisa jalan sampai lulus sekolah. Segala yang kamu nikmati sekarang adalah berkat dari jerih payah orangtuamu.
Tanpa mereka kamu tidak akan pernah ada di dunia ini, dan tidak peduli bagaimanapun perjalanan hidupmu kelak, baik susah atau senang, tetap hargailah mereka, sayangi mereka dengan sepenuh hati hingga akhir hayat. (*)
Loading...
