
Ilustrasi
Ketika dia hendak meninggalkan rumah putri sulungnya itu, dia bertemu dengan cucunya.
“Nek, ayo masuk ke rumah, kita makan, Mama bilang hari ini masak daging sapi,” kata cucunya.
“Nenek sudah makan, kalian saja yang makan, ya, ” jawabnya, dan dalam hatinya merasa kecewa.
Kemudian dia pergi ke rumah putri keduanya, Sely, suami Sely juga lumayan baik secara ekonomi dan pekerjaannya juga lancar.
Ibu Ini Menangis Numpang Makan di 3 Anaknya. Saat Anak Ke 3 Beri Air, Ia Langsung Wariskan Benda Ini

Namun, tampaknya Sely tidak begitu senang melihat ibunya datang mengunjunginya.
Sely memberi ibunya sayur sisa, roti dan air hangat untuknya.
Dia merasa diperlakukan seperti pengemis.
Dia hanya makan beberapa suap sambil meneteskan air mata, tapi Sely malah pura-pura tidak melihat sambil berkata,
“Bu, sudah siang nih, lebih baik ibu segera pulang, nanti aku akan sibuk sekali begitu anak dan suamiku pulang.”
Dia mengangguk dan melihat Matahari di siang hari yang terik, lalu pergi dengan langkah kaki agak terhuyung.
Dia menggelengkan kepala dan mendesah, “Paling susah ketika mengurus kedua anak perempuan ini, tapi sekarang tidak ada satu pun yang bersedia memberi yang layak untuknya.”
Kemudian dia berjalan pergi, dan tanpa terasa langkah kakinya telah menuju ke rumah putri bungsunya, Vera. Keadaan Vera paling susah dibanding kedua kakaknya.
Tak terduga di rumah putri bungsunya, ia dapat hanya semangkuk air putih.
Dia berpikir, semua darah dagingku memperlakukan aku seperti ini. Lebih baik jepitan emas ini aku bawa ke dalam peti mati saja.

Karena merasa kecewa dan hendak pulang, putri bungsunya itu mengeluarkan rendang daging sapi dan sayuran segar.
“Bu, malam ini ibu tidak usah pulang, ayo bu kita makan, ” kata putri bungsunya.
Dia tercengang melihat masakan yang disuguhkan putri bungsunya ini. Dia tahu persis kondisi putrinya yang susah tidak mampu membeli daging-dagingan. Paling pada saat tahun baru atau hari raya tertentu saja baru bisa makan daging.
“Uang dari mana Vera bisa membeli daging ?” Katanya dalam hati.
Saat makan, tanpa sengaja dia melihat rambut anak perempuannya, jepitan rambut yang biasanya terselip di rambut anaknya ternyata sudah tidak kelihatan lagi.
Loading...
