
SRIPOKU.COM - Saya menikah lebih cepat, karena keluarga saya miskin, saya lebih cepat terjun ke masyarakat.
Saat mengenal suami, usia saya baru 18 tahun, suami saya pun hanya lebih tua 2 tahun dari saya.
Saya merasa kami berdua sangat cocok dan memiliki banyak kesamaan, kami sama- sama berasal dari desa, sama- sama tidak berpendidikan tinggi, dan samasama harus berjuang mencari uang sejak kecil.
Perlahan- lahan, benihbenih cinta pun tumbuh di antara kami berdua, tak lama setelah itu, kami pun memutuskan untuk menikah.
Setelah menikah, saya dan suami tetap lanjut bekerja.

selingkuh (IST/kolase)
Meski hidup kami pas- pasan, namun kami cukup bahagia, kami terus bersama- sama menghadapi kesulitan dan tantangan yang ada.
Setelah beberapa bulan berlalu, paman saya pun mengajari kami untuk membuka bisnis kecil- kecilan.
Lumayan, ternyata bisnis kami cukup berjalan, dari yang hanya bisa pinjam modal, terakhir bisnis kami pun berkembang sampai sudah bisa membuka toko lumayan besar.
Sejak punya anak, saya pun lebih fokus menjaga anak, dan suami saya bekerja di toko. Melihat anak- anak saya perlahan- lahan beranjak dewasa, hati saya pun sangat bahagia.
Loading...
