
Tapi tiba-tiba dia mendatangiku, sebagai istri yang baik aku menurutinya.
Aku berusaha melayani dia sepenuhnya. Tapi ketika semua siap dan tinggal ia memasukkan anunya.
Dia kembali mundur dan mengaku dengan jujur jika dia adalah seorang gay dan selama ini berjuang keras untuk menjadi pria normal.
Dengan pasangan gaynya dia biasa berperan sebagai wanita karena itu ia sulit untuk melakukan itu.
Betapa hancur hati ini. Tampilan luar begitu gagah, tapi dalamnya bikin wanita kecewa.
Akhirnya esok harinya aku memilih bercerai. Aku kemasi semua barang. Aku bilang dengan ibu bapaknya jika kami tak bisa bersama.
Dia hanya termenung, bahkan wajahnya tertunduk.

Gay. (http://health.kompas.com/)
Mulai sejak keluar dari tempat tinggalnya hari itu, saya sangatlah lega. Saya fikir, meskipun tidak ada cowok yang cinta sama saya, saya dapat menyukai diriku sendiri.
Wanita, tidaklah perlu tergesa-gesa menikah, kamu mesti yakinkan dia memanglah orang yang pas.
Wanita, tidaklah perlu menikah cuma untuk " menikah ", atau kamu juga akan menyesal di masa datang.
Hanya dalam waktu tiga bulan.
Saya mendengar dia dijodohkan dengan banyak wanita beda, namun tak ada yang pas.
Akhir-akhir ini, dia bahkan juga mulai mendekatiku sekali lagi serta mohon maaf.
Dia membelikanku bunga serta hadiah, bahkan juga menyebutkan menginginkan rujuk kembali.
Namun kesempatan ini saya dengan berani menampiknya, namun mamaku menyebutkan bila dia betul-betul beralih, telah sepantasnya saya beri dia sekali lagi peluang.
Namun saya bagaimana menyepakati diriku lakukan hal tersebut? Apa saya memang mesti memberikan peluang sekali lagi? Sumber: TribunNews.Com
Loading...
